HUJAN DI PAGI HARI
Mentari terbangun dari tidurnya
Terselimuti awan gelap
Pagi yang kelabu
Gerimis yang tak kunjung usai
Bersama rintiknya; dingin merasuk
Pagi kali ini berbeda
Aku sendiri terdiam terpaku
Sepi mencekam bosan
Entah apa yang harus kulakukan
Hanya suara hujan kerap terdengar
Dinginnya membunuh pori-pori kulitku
Diri ini enggan beranjak
Masih menjadi beku yang tak hangat
Aku rindu Cahayamu; mentariku
Dimanakah dirimu?
Merambah mencari celah
Terasa nyaman hingga ku tertidur
Berbalut selimut menghangat raga
Hingga dinginpun bosan dan beranjak
Berharap mentari berseri dengan sinarnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar