Rabu, 25 November 2015




HUJAN DI PAGI HARI

Mentari terbangun dari tidurnya
Terselimuti awan gelap
Pagi yang kelabu
Gerimis yang tak kunjung usai
Bersama rintiknya; dingin merasuk

Pagi kali ini berbeda
Aku sendiri terdiam terpaku
Sepi mencekam bosan
Entah apa yang harus kulakukan
Hanya suara hujan kerap terdengar

Dinginnya membunuh pori-pori kulitku
Diri ini enggan beranjak
Masih menjadi beku yang tak hangat
Aku rindu Cahayamu; mentariku
Dimanakah dirimu?

Merambah mencari celah
Terasa nyaman hingga ku tertidur
Berbalut selimut menghangat raga
Hingga dinginpun bosan dan beranjak
Berharap mentari berseri dengan sinarnya




Tidak ada komentar:

Posting Komentar